Protokol File Transfer Protocol (FTP) dan Secure Shell (SSH) adalah dua protokol yang digunakan untuk mentransfer data antara komputer. Keduanya memiliki struktur data yang berbeda, namun mereka sama-sama berguna untuk mengirimkan file dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana masing-masing protokol bekerja dan bagaimana struktur datanya berbeda.
File Transfer Protocol (FTP) merupakan salah satu protokol jaringan yang paling umum digunakan untuk mentransfer file dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Protokol FTP menggunakan sebuah server yang disebut "host" untuk menyimpan file yang ingin ditransfer. Ketika pengguna terhubung dengan host, mereka dapat mengakses file yang tersimpan di dalamnya. Struktur data FTP mencakup semua informasi yang dibutuhkan untuk mentransfer file, termasuk alamat IP tujuan, port, username, password, dan informasi tentang file itu sendiri.
Secure Shell (SSH) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk menghubungkan komputer secara aman. SSH menggunakan enkripsi untuk mengamankan data yang dikirimkan antar komputer. Struktur data SSH mirip dengan FTP, tetapi tidak sama persis. SSH menggunakan sebuah kunci publik dan kunci privat untuk mengenkripsi data yang dikirimkan. Kunci publik digunakan untuk mengenkripsi pesan yang dikirimkan, sedangkan kunci privat digunakan untuk mendekripsi pesan yang diterima. Selain itu, SSH juga menggunakan autentikasi untuk memastikan bahwa hanya orang yang benar-benar berhak yang dapat mengakses data yang dikirimkan.
Kedua protokol ini sangat penting untuk mentransfer data secara efisien dan aman. Namun, perlu diingat bahwa struktur data yang digunakan oleh kedua protokol ini berbeda. Jadi, ketika Anda memilih salah satu dari kedua protokol ini, pastikan Anda memahami struktur data yang digunakannya agar Anda dapat mentransfer data dengan benar. Dengan begitu, Anda dapat menjamin bahwa data yang dikirimkan aman dan tiba di tempat tujuan dengan benar.